Header Ads

 


Tekan Harga Cabe Kian Meroket, Pemkab Minsel Gelar Operasi Pasar


Minsel, ESC - Tak disangka harga cabe di pasar Amurang Kabupaten Minahasa Selatan sempat mengalami harga tertinggi mencapai 300 ribu per kilogram, hingga hal tersebut menimbulkan kepanikan kepada masyarakat khususnya pembeli.


Dari harga cabe yang yang meroket tersebut terlihat sudah kembali normal karena gerakan cepat dan upaya Pemkab Minsel bersama Forkopimda yang menggelar operasi pasar untuk menetralisir harga cabe, Rabu (27/12/2023).


"Dari hasil pantauan memang harga cabe sempat mengalami kenaikan drastis, sebelum tanggal 25 Desember harganya masih disekitaran Rp100 ribu-Rp150 ribu. Kemudian mengalami lonjakan pada tanggal 27 Desember ke atas mencapai Rp250 ribu-Rp350 ribu perkilogram,” ungkap Kadis Kominfo Tusrianto Rumengan.



Menurutnya Kadis Kominfo, ketidakstabilan harga rica tesebut disebabkan akan keterbatasan stok akibat arus distribusi yang mengalami hambatan dan liburan Natal.


Atas informasi itu kemudian Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan yang dipimpin Bupati Franky Wongkar bersama jajaran Forkopimda kembali melakukan operasi pasar pada hari ini.


“Fluktuasinya harga ini disebabkan jumlah stok yang sangat kurang. Akibat arus distribusi terhambat karena sejumlah pelaku ekspedisi transportasi tidak beraktivitas karena merayakan hari Natal/libur Natal pada tanggal 25 sampai dengan tanggal 26 Desember 2023,” urainya.


“Informasi dari sejumlah pedagang bahwa stok cabe dari daerah pemasok (Gorontalo) mencukupi tetapi terhambat angkutan. Diperkirakan sebentar malam stok akan tiba dan harga akan turun,” timpalnya.


Harga cabe Hinga siang pukul 12.00 WITA sudah mengalami relaksasi. Perlahan-lahan sudah turun di kisaran Rp190 ribu perkilogram. Harga ini memang sudah menjadi trend harga di semua pasar di Sulawesi Utara termasuk Kota Manado.


“Sejak siang tadi sudah mulai normal. Masyarakat tak perlu kwartir berlebihan. Pasar memang selalu mengalami distorsi karena kondisi tertentu. Tapi pemerintah akan melakukan intervensi sehingga stabilisasi harga tetap terjangkau,” sebutnya.


Diketahui sejak memasuki akhir tahun Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan dan jajaran Forkopimda sudah beberapa kali melakukan operasi pasar. Operasi pasar ini pun menyasar sejumlah pasar tradisional yang ada di Minsel. Terhitung sejak 25 Oktober hingga 27 Desember sudah lima kali melakukan operasi pasar.


Diawali 25 Oktober kemudian 13 Desember, 22 Desember, 23 Desember serta terkahir 27 Desember hari ini. Ini semua dilakukan pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan stok Bapokting dan stabilitas harga selama perayaan Natal 25 Desember dan Tahun Baru 2024 mendatang. (steven Paat)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.