Cuaca Ekstrim, Pemkab Minsel Ingatkan Warga Waspada Bencana Alam
Minsel, ESC - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis analisis perkembangan musim hujan dasarian III bulan November 2023, yang mencatat sebanyak 30% wilayah di Indonesia telah memasuki musim hujan. Di sisi lain, BMKG menyebut, fenomena El Nino yang jadi pemicu kekeringan ekstrem di saat musim kemarau sejak bulan Juli 2023 lalu ternyata belum berakhir.
Wilayah yang sedang mengalami musim hujan di masa pancaroba meliputi 24 kota yang ada di Indonesia salah satunya Provinsi Sulawesi Utara dengan status waspada.
Terkait hal tersebut, Bupati Minahasa Selatan, Franky Donny Wongkar (FDW) mengimbau masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi bencana.
“Diharapkan masyarakat bisa lebih berhati-hati mengantisipasi bencana yang dapat disebabkan oleh perubahan cuaca, terutama bagi masyarakat yang tinggal di tepi pantai, dekat pepohonan yang mudah tumbang, tebing dan di tempat yang rawan akan bahaya lainnya,” ucap FDW, Kamis (14/12/2023).
Tak hanya bahaya bencana alam, Bupati FDW juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko penyebaran penyakit yang umumnya meningkat saat pergantian musim.
“Dengan adanya pancaroba ini, penyakit juga mulai bermunculan, seperti Flu, Demam, Demam Berdarah Dengue (DBD), Ispa, Chikungunya, Diare bahkan penyakit menular lainnya,” tutur Bupati.
Oleh karena itu, Bupati mengimbau seluruh unsur pemerintah dan masyarakat untuk saling berkolaborasi dalam menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal masing-masing, guna mencegah penyebaran penyakit.
“Tetap saling berkoordinasi, bersihkan lingkungan sekitar tempat tinggal dan di jalan-jalan protokol, kerja bakti membersihkan selokan/saluran air untuk mengantisipasi penyakit DBD dengan gerakan 3M (menguras, menutup, menimbun/mengubur),” imbuh Bupati.
Lebih lanjut disampaikan Bupati, apabila terjadi keadaan darurat bencana yang tidak diinginkan, masyarakat dapat menghubungi pemerintah setempat untuk mendapatkan pertolongan.
“Menjadi perhatian bagi para Camat, Lurah/Hukum Tua agar tetap siaga memonitoring wilayah masing-masing dan laporkan keadaan terkini sehubungan dengan peralihan musim yang terjadi. Termasuk berkoordinasi dengan perangkat daerah terkait,” pungkas Bupati FDW.
Menurut BMKG, pada dasarian pertama bulan Desember ini, aliran massa udara di wilayah Indonesia diprediksi masih didominasi oleh angin timuran di selatan ekuator, dengan kecepatan melemah. Sebagai informasi, angin timuran bagi Indonesia adalah salah satu indikator musim kemarau.
"Suhu rata-rata permukaan berkisar 23-27 derajat Celcius dan diprediksi hingga Dasarian III Desember 2023 berkisar 12-29 derajat Celcius. Prediksi suhu minimum berkisar 9-28 derajat Celcius dan prediksi suhu maksimum berkisar 16-36 derajat Celcius," dikutip dari keterangan resmi di situs resmi BMKG.(Steven Paat)
Post a Comment