Header Ads

 


Geram Dengar Keluhan Masyarakat, Lily Walandha Tegaskan Pemerintah Harus Bertindak

 


 Manado Editorialsulut.com - Srikandi partai demokrat, yang menjabat ketua komisi IV DPRD Manado, Lily Walandha SE, MBA, memang tak pernah main-main jika sudah menyangkut nasib masyarakat yang diwakilinya di parlemen. 

Hal itu terlihat dalam tatap muka dan dialog, yang digelar Jumat sore sampai malam, di kawasan Bumi Nyiur, dalam masa reses kedua 2023 DPRD Manado, didampingi pejabat dari dinas sosial, perkim, PU, BPJS tenaga Kerja, kecamatan Wanea dan lurah Bumi Nyiur, Agus Penekenan. 

"Pak lurah, bantuan yang disiapkan diberikan kepada masyarakat tanpa memandang warna kan? karena semua warga Manado, jadi bantuan harus diberikan secara merata dan adil, jangan lihat dia warna hitam biru kuning atau pelangi, semuanya warga Manado dan harus mendapatkan perlakuan yang sama," kata Walandha. 


Dalam pertemuan itu, Liwa sapaan akrabnya, menerima aspirasi dari sejumlah warga yang hadir dalam pertemuan itu, antara lain, tentang permintaan untuk memperbaiki selokan karena menyebabkan banjir lokal, di rumah salah satu warga setempat. 

Aspirasi lain yang mengemuka adalah permintaan bantuan bagi seorang lansia bisu yang tak pernah tersentuh bantuan sama sekali, dari pemerintah, padahal perempuan bernama Serly (65), hidup sendiri dan harus mengurus adiknya sudah 4 tahun sakit tak bisa bangun dari tempat tidur. 


Juga permintaan seorang ibu bernama Ance Nepa, yang mengeluhkan soal belum diperbaikinya tangga di bagian barat Bumi Nyiur, padahal adalah jalan umum dan paling banyak digunakan masyarakat. Sehingga warga harus patungan membuatnya karena belum diperbaiki pemerintah sama sekali, padahal, sudah disampaikan. 


Juga masalah BPJS kesehatan yang dikeluhkan seorang warga Bumi Nyiur, sebab cucunya yang merupakan pemegang kartu BPJS harus mengalami perlakuan tidak baik, saat dibawa ke RS Advent. Bagaimana tidak, tak pernah absen membayar iuran, kemudian saat dibawa ada selisih Rp 200 ribu, yang langsung dibayar, baru dilayani selama lima hari. Begitu akan pulang langsung malah ditagikan Rp3 juta dan dianggap sebagai pasien umum. 

Mendengar semua aspirasi masyarakat itu, Walandha terlihat geram, karena sakit hati mendengar masyarakat mendapat perlakuan seperti itu. Maka langsung menegur dinas sosial dan mengingatkan untuk membantu masyarakat, jangan hanya sampai didata saja, tetapi harus dibantu. 


Walanda bahkan menyesalkan, karena tak ada yang menyampaikan itu kepada mereka, sehingga banyak bantuan sosial dari partai demokrat yang selalu disalurkan kepada masyarakat tak sampai, kepada yang bersangkutan. 

"Jika ada yang kesulitan, sampaikan pada kami, supaya bisa dibantu nantinya," katanya. 

Mengenai permintaan pembuatan tangga, dia juga mengingatkan dinas perkim dan lurah Agustus Panekenan, agar segera mengambil tindakan, jika memang bisa dilaksanakan dengan menggunakan dana swakelola, maka harus dilaksanakan secepatnya karena itu sangat dibutuhkan masyarakat, apalagi sudah ada korban yang terjatuh dari tangga yang cukup tinggi itu, jika terus dibiarkan bisa sampai ada korban nyawa nantinya. 


Liwa juga menegaskan, akan mengundang BPJS kesehatan, terkait keluhan yang disampaikan salah satu warga Bumi Nyiur. Dia menegaskan, akan mempertanyakan hal itu, dan minta kejelasan, bahwa akan minta agar bisa membantu mengembalikan dana milik warga yang merasa terkecoh dengan ulah BPJS kesehatan. 

Berbagai aspirasi yang masuk ke reses DPRD Manado itu semuanya ditampung dan langsung diteruskan ke perangkat daerah terkait. Liwa bahkan minta yang hanya membutuhkan anggaran kecil harus diselesaikan tahun ini, minimal masuk di anggaran perubahan. Sedangkan yang perlu dana besar akan dimasukan dalam usula di induk APBD 2023. 

Usai mendengarkan aspirasi masyarakat, Liwa pun menjamu semua warga yang datang dengan jamuan makan malam bersama, yang telah disiapkannya.(Dims)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.