Banjir di Lapas Manado, WB Muslim Bantu Bersihkan Gereja
Manado Editorialsulut.com - Lapas Manado, punya cerita sendiri, tentang Bencana banjir yang melanda Manado, Jumat (27/1). Tempat pembinaan manusia yang divonis bersalah oleh pengadilan itu, ikut diterjang banjir, dan air naik sampai lima meter.
Kepala Lapas Manado, Marulye Simbolon, SH, MH menuturkan, saat banjir datang, situasinya memang cukup kacau. Karena air naik sangat cepat, sehingga pihaknya harus bergerak cepat untuk menyelamatkan 375 orang penghuni yang merupakan warga binaan di Lapas Sumompo itu.
Dia mengatakan, secepatnya para petugas memindahkan para warga binaan ke lantai dua, beserta dengan semua perlengkapannya, sehingga aman dari ancaman banjir.
Sementara barang-barang lainya juga ikut diselematkan, seperti komputer berisikan data-data penting terutama data diri para warga binaan, semuanya aman.
"Sayangnya scanner tidak berhasil kami pindahkan karena sangat berat dan besar, sementara air naik dengan sangat cepat, jadi kami pun harus membawa yang bisa diselematkan," katanya.
Dia bersyukur karena semua WB di Lapas yang berjumlah 375 orang itu, selamat dan tidak ada terluka atau pun sakit.
Selain itu, katanya, pihaknya lega, karena pasokan makanan dan air bersih, sangat cukup, sehingga para warga binaan, tidak ada yang mengeluh kelaparan.
Apalagi, katanya, situasi tetap terkendali karena dukungan penuh dari Kanwil Kemenkumham Sulut, baik dari Kakanwil sendiri, Kadivpas, Kadivyankum dan Administrasi, serta soliditas para petugas lapas yang membuat situasinya tetap aman.
"Dari Kanwil Kemenkumham bolak balik, berkunjung, memastikan semuanya aman. Juga memberikan petunjuk taktis untuk menghadapi situasi seperti itu," katanya.
Diapun mengatakan, air surut dengan benar pada Sabtu pagi. Sehingga para warga binaan bisa segera melakukan pembersihan di sel masing-masing.
Dia pun mengatakan, Kakanwil Kemenkumham, Ronald Lumbuun, beribadah bersama para WB, di gereja Lapas, pada Minggu (29/1), sebagai bentuk perhatian kepada setiap WG Lapas Manado.
"Kami juga senang karena tidak ada yang sakit, sebab saat dilakukan pemeriksaan kesehatan semuanya sehat," kata Simbolon.
Satu hal yang melegakan adalah kebersamaan para binaan yang aling bahu membahu membersihkan rumah ibadah, yakni gereja yang akan digunakan beribadah, inisiatifnya datang dari yang muslim mengajak teman kristen bersihkan gereja.
"Mari jo kase bersih gereja, ngoni kan esok mo ibadah, supaya boleh tetap ba ibadah kalau gereja so bersih," kata Simbolon, menirukan ucapan seorang warga binaan muslim, dalam bahasa Manado.(Dims)
Post a Comment