Header Ads

 


Menteri Koprasi dan UMK Letakkan Batu Pertama Pembangunan Factory Sharing Pengelolaan Kelapa


MINSEL, ESC - Menteri Koprasi dan UKM Drs.Teten Masduki melakukan Peletakan Batu pertama Pembangunan Factory Sharing Dalam rangkah mendukung Major Project Pengolahan Terpadu UMKM Produk Kelapa dan Turunannya didampingi Bupati Minahasa Selatan Franky Donny Wongkar (FDW) berlokasi di Desa Kapitu kecamatan Amurang Barat, Jumat ( 23/09/2022).



Melalui kehadiran rumah produksi petani kelapa yang akan dikelola melalui koperasi bersama ini kedepan, menurut mantan Kepala staf Kepresidenan RI itu akan memberikan kontribusi bagi produktivitas para petani kelapa. Sehingga kedepan para petani tidak lagi hanya menjual kepala butiran tapi bisa mengolahnya menjadi berbagai macam produk sehingga bisa memberikan nilai tambah.


“Seperti pembuatan briket, Santang kelapa bahkan juga minyak kelapa,” Ucap Pak Mentri


Dengan dibangunnya nanti factory sharing ini Pak Mentri meyakini kesejahteraan masyarakat akan mengalami peningkatan. Selain itu, hasil olahan kepala dan turunannya nanti ketika diproduksi melalui factory sharing ini memiliki standar produk industri, karena diolah menggunakan teknologi modern, yang tidak mungkin dimiliki oleh petani perorangan.


“Potensi kelapa di Sulut sangat luar biasa, oleh kerena itu, keunggulan-keunggulan komparatif daerah semacam ini penting untuk ditingkatkan supaya bisa memberikan nilai tambah bagi para petani,” harap Mentri.



Pak Mentri juga menambahkan ketersediaan bahan baku juga menjadi sangat penting untuk itu di ingatkan ketika produksi sudah jalan dukungan bahan baku harus selalu tersedia.


“Jangan sampai pabrik sudah mulai jalan, malah kekurangan bahan baku. Ini harus sustainable,” ingat Menteri.


Sementara itu, Bupati Minsel Franky Wongkar dalam sambutannya menyebutkan Minsel sangat beruntung menjadi salah satu dari 5 daerah se-Indonesia yang mendapat program factory sharing.


FDW yang diketahui memang sahabat seperjuangan Mnteri Teten Masduki itu merinci Minsel memiliki luas lahan untuk area tanam kelapa sebesar 46 ribu hektare. terdapat 600 UKM yang secara khusus mengembangkan komoditas kelapa dari RPB ini.



Kepala daerah yang dikenal low profile itu meyakini rumah produksi bersama akan membantu para petani kelapa khususnya UMKM untuk mendapatkan nilai tambah melalui hilirisasi olahan kelapa.


“Marilah kita bergandengan tangan dan mendukung serta bekerja sama untuk menyukseskan ini. Hanya 5 kabupaten/kota yang menerima proyek pembangunan rumah produksi bersama ini dan Minahasa Selatan beruntung dapat menjadi salah satunya,” tandas FDW


Diketahui pembagunan factory sharing ini akan menelan anggaran sebesar Rp95 miliar dalam kurun waktu 3-4 tahun. Untuk tahap pertama ini disiapkan anggaran sebesar Rp10,8 miliar.


Turut menghadiri dalam acara tersebut, Kapolres Minsel AKBP Bambang Herlyanto, Kejari Amurang Budi Hartono, para jajaran eselon II di lingkungan Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, Forkopimca, Masyarakat dan perwakilan sejumlah petani kelapa.



Penulis: Steven Paat


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.