Header Ads

 


Proyek PT WIKA Tidak Sesuai SOP, Ruas Jalan Kuwil Jadi Jalur Berbahaya

Sekdis Minut Melkie Wewengkeng turun langsung kelokasi pekerjaan.Inzet korban kecelakaan.(istimewa)


MINUT, ESc -- Ruas Jalan Desa Kuwil kini makin berbahaya bagi pengguna jalan.


Pasalnya, tidak sediki ruas jalan tersebut memakan korban kecelakaan lalu lintas.


Terbaru, Rabu (7/7/21) pagi tadi, ibu dan dua anaknya menjadi korban, viral di Facebook.


Hal ini diduga kuat diakibatkan Pekerjaan Proyek angkutan tanah oleh PT Sinar Karya Mega Persada (SKMP) yang adalah Anak Perusahaan Mega proyek PT WIKA. 


Melihat hal itu, Ketua GMBI Wilter Sulut Howard H. Marius memberikan mandat kepada Sekertaris Distrik (Sekdis) Minut Melkie Wewengkeng turun langsung kelokasi pekerjaan.


Benar saja, dari pemantauan langsung di lokasi, pekerjaan pengangkutan tanah menggunakan armada dump truck di lokasi proyek sering kali tumpah dijalan dan mencemari ruas jalan warga Desa Kuwil.


Tumpahan tanah inilah yang menjadi pengeluhan masyarakat sebab saat musim panas polusi debu mengancam kesehatan, sedangkan ketika musim hujan tanah membuat ruas jalan jadi membahayakan pengguna jalan yang akan melintas.


"Torang kasiang nyanda mo menghambat program pemerintah tapi cuma mo minta pa perusahaan untuk perhatikan itu jalan sudah jo kita mar kita pe anak dua kalau jadi apa-apa," ujar Ibu Silia Warga Jaga Satu Desa Kuwil dengan dealek Manado.


Kejadian itu sebetulnya sudah disampaikan kepada pihak perusaan namun tidak di respon.


"Sebenarnya dari pihak anak perusahaan PT WIKA so datang tadi mar serta Kita telfon-telfon so nda ada respon lagi," sambungnya.


Disamping itu mewakili tokoh-tokoh masyarakat Desa Kuwil Berty Dondokambey sangat berharap kepada pihak perusahaan untuk dapat membersihkan tumpahan tanah dijalanan.


"Kami tidak menghambat pekerjaan karena dengan adanya proyek ini sangat membantu masyarakat sebab dengan adanya ini lapangan pekerjaan terbuka namun keselamatan para pengguna jalan juga harus dijaga jangan sampai ada lagi korban," ujarnya.


Dondokambey mengungkapkan soal tumpahan tanah kejalanan sudah pernah menyambangi anak perusahaan PT WIKA untuk segera dibersihkan. 


Kata dia, hal ini telah diberitahukan ke Pemerintah Desa (Pemdes) Kuwil dalam hal ini hukum Tua.


"Hukum tua telah mengambil sikap dengan memberhentikan sementara pekerjaan karena tadi juga telah terjadi dikecelakan. Jika, tetap masih melakukan pekerjaan kami masyarakat akan memblokade secara langsung karena kami tidak ingin ada lagi korban," tambahnya.


Sementara, Ketua GMBI Wilter Sulut, melalui Sekdis Minut Melkie Wewengkeng yang turun ke lokasi mendesak agar hal ini untuk disikapi dengan benar-benar. Kata dia, setiap pekerjaan sudah harus sesuai dengan Standart Operasional Perusahaan (SOP).


"Jika terus begini akan lebih banyak korban lagi. Saya dengan tegas meminta pihak perusahaan untuk lebih fleksibel akan hal ini. Jangan saat ada yang mengalami kecelakaan baru disikapi," tegas Mawengkeng.


Wewengkeng juga mengatakan hal ini sudah pernah diposting dimedia sosial (Facebook) oleh masyarakat yang menjadi korban kecelakaan. 


"Jadi sekali lagi kami atas nama GMBI Wilter Sulut meminta dengan tegas untuk memperhatikan juga keselamatan masyarakat. Kami mendukung program pemerintah terkait pembangunan ini namun jangan lupakan SOP," tegasnya.


Sementara itu Hukum Tua Kuwil Novdy Manorek, STh menyatakan siap memberhentikan sementara pekerjaan pengangkutan tanah tersebut.


“Jangan sampai masyarakat geram sehingga memblokade jalan. Jadi, saya langsung mengambil sikap tersebut sampai adanya pertemuan dengan pihak perusahaan,” kata Kumtua.


TIM


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.