18 Desa di Minut Terdampak Kasus Gisi Buruk, Ini Data Lengkapnya...
MINUT, ESc--Data kasus stunting atau gizi buruk di Kabupaten Minahasa (Minut) hingga Januari 2021 terdeteksi memprihatinkan.
Dari keseluruhan wilayah di terdeteksi ada kurang lebih 379 kasus yang tersebar di 18 desa dan wilayah Kabupaten Minut.
Dijelaskan, Bupati Mianahasa Utara, Joune Ganda SE dalam pembangunan jangka menenengah nasioanl (RPJMN) 2020-2024 preferensi stunting akan diturunkan sampai 14 % pada akhir 2024.
Khusus stunting di Kabupaten Minut per Januari 2021 berjumlah 379 dan terdapat 18 desa dengan kasus stunting yaitu Desa Kaasar, Desa Watudambo, Desa Waleo, Desa Watutumou I, Desa Kokoleh II, Desa Paslaten, Desa Bahoi, Desa Teremaal, Desa Sonsilo, Desa Warisa Kampung Baru, Desa Talawaaan Batik, Desa Minaesa, Desa Kima Bajo, Desa Budo, Desa Pontoh, Desa Darunu, Desa Tiwoho dan Desa Bango," ujar Bupati JG dalam Launcing Kegiatan BOKB tahun 2021 yaitu kegiatan penggerakan dan pelayanan KB, percepatan penurunan stunting dan peresmian Rumah Dataku, di Desa Tiwoho Kamis (4/3/2021).
Menurut Bupati Joune, kasus stunting tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti asupan gizi yang buruk, pola asuh anak yang tidak baik, sanitasi lingkungan yang buruk terutama yang dialami seorang anak pada 1000 hari pertama kehidupan yaitu sejak bayi dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun.
"Stunting menjadi masalah besar bagi kita semua karena stunting dapat menurunkan kesehatan dan produktifitas kerja seseorang. Karenanya, konvergensi penangan stunting sedang dilakukan di Kabupaten Minut, dengan melibatkan beberapa perangkat daerah dan sektor swasta, khususnya untuk percepatan penurunan stunting di 18 desa tersebut," jelasnya lagi.
Dirinya pun bersama Wakil Bupati Kevin Wiliam Lotolong berjanji akan menurunkan angka tersebut di masa pemerintahannya ini.
"Kami akan berupaya untuk menurunkan hingga 100-150 angka kasus stunting di daerah kami ini. Tentu itu dibutuhkan dengan kualitas keluarga yang sehat, tangguh serta meningkatkan pelayanan di semua Puskesmas termasuk menjemput bola dengan membuat rumah data yang dikembangkan disetiap desa nantinya," kuncinya.
Untuk diketahui dalam kegiatan ini turut juga hadir Diputi KBKR BKKBN RI dr Eni Gustiana M.Ph, Kadis Dukcapil dan KB Provinsi Sulut dr. Bahagia Mokoagouw MSi Mkes, Kepala BKKBN Provinsi SUlut Ir Diano Tino Tandaju Merg, kolonel Inf Idris Soemanttri Roni SIP (Aster Kasdam XIII/Mdk yang mewakili Pangdam XIII/Mdk) Ketua DPRD Minut Denny K. Lolong bersama Asisten dan sejumlah pejabat teras Minut.
DeWa
Post a Comment