1500 Jiwa Desa Lumpias Kena Imbas, Camat Dimembe minta Semua Pihak Menahan Diri
Camat Dimembe Ansye Dengah |
MINUT, ESc--Persoalan blokade Kantor Hukum Tua dan demo sejumlah warga Desa Lumpias, yang menuntut Hukum Tua Nikson Mentang dinonaktifkan menyebabkan persoalan pelik di tengah masyarakat desa.
Hal ini turut mengundang reaksi dari Camat Dimembe Ansye Dengah yang menjadi wilayah pembinaannya.
Ungkapan penyesalan ini, dicurahkan Camat Ansye dalam pertemuan terbatas antara pemerintah kecamatan, dan Babinsa desa Lumpias dan kaposek Dimembe serta Hukum Tua dan perangkat Desa Lumpias, Rabu (17/3/2021).
"Yang terjadi di lumpias sudah berdampak besar. Sekarang viral Desa Lumpias sudah sangat terkenal karena kejadi itu. Sebagai camat kejadian ini tidak saya harapkan. Dan Kumtua tidak inginkan ini terjadi. Tapi jika sudah terjadi maka harus dihadapai," ungkapnya.
Sebagai wakil pemerintah kabupaten di wilayah Dimembe, dirinya tidak ingin mencari muka dengan kejadian tersebut. Malah sebaliknya akan berupaya semaksimal mungkin menuntaskan persoalan yang kini sudah merembet hingga ke ranah hukum tersebut.
"Sebagai camat saya tidak bisa membiarkan hal ini.Dan saya harus ambil resiko apapun yang terjadi, disaat situasi yang sudah mendesak," katanya.
Disinggungya soal, pertanyaan hukum Tua desa Lumpias Nikson Mentang, terkait penonaktifan dirinya sebagai Hukum Tua, Dengah menegaskan bahwa tidak pernah memberhentikan atau mengambil kekuasan Pemerintah desa yang sah.
"Saya tidak mengambil jabatan kumtua (Nikson Mentang, red). Karena saya tidak mengeluarkan surat menonaktifkan.Saya katakan adalah saya akan bertanggung jawab terhadap pelayanan kepada masyarakat. Makanya saya menujuk Sekdes untuk melanjutkan pelayanan sebaik-baiknya. termasuk surat-menyurat yang mengatasnamakan hukum tua," jelasnya.
Dirinya melanjutkan, asal-muasal persoalan kini sudah dikumpulkannya termasuk memanggil 8 orang 'jendral" untuk menggali informasi. Sehingga dirinya meminta semua pihak tidak musdah terpancing dan mengabaikan keegoisan diri demi masyarakat Desa Lumpias.
"Mari kita sama menahan diri. tolong abaikan keegoisan hati. Pikirkan kurang lebih 1500 jiwa masyarakat Desa Lumpias. Tolong kepada perangkat desa dalam siruasi saat ini jangan berlebihan, apalagi melakukan hal-hal yang menyinggung perasaan orang lain. Jangan korbankan masyarakat. Mari kita sama-sama membenahi apa yang sudag terjadi agar tidak ada lagi kejadian yang terjadi seperti kemarin," ujarnya lagi.
Sementara itu, Kumtu Nikson mentang mengatakan jika saat ini sudah diberikanlagi kewernagannya sebagai pemerintah Desa, dirinya siap untuk memberikan keamanan kepada msyarakat dan menyelesaikan persoalan tersebut.
DeWa
Post a Comment