Penanganan Sampah di kota Manado Menjadi prioritas Dalam Visi-Misi Paslon AA-RS
MANADO,Editorialsulut.com - Kota Manado yang terkenal dengan Kota terkotor, di karenakan soal penanganan Sampah yang kurang baik, yang menjadi sumber persoalan yang sangat pelik dari tahun ketahun dan seolah menjadi lingkaran setan.
Saat hujan datang, banjir air membawa sampah yang menjadi "hadiah" bagi warga Manado, sehingga menjadi sungut-sungutan di tengah masyarakat.
Menyikapi hal tersebut, Paslon nomor urut 1 usungan PDIP dan Gerindra, Andrei Angouw dan dr. Richard H Sualang, menjadikan sampah sebagai salah satu poin layanan istimewa bagi masyarakat.
Paslon AARS, menegaskan pengelolaan sampah yang baik dan profesional merupakan suatu upaya untuk menjadikan kota Manado yang bersih dan sehat.
Program 3R (Reduce, Reuse dan Ricycle) yang menjadi program AARS adalah dalam rangka untuk mengurangi sampah dan akan memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat.
Mantan anggota DPRD Sulut Elisabeth Lihiang, SE, dan mantan anggota DPRD Manado Roy Maramis, SH, yang dihubungi terpisah, angkat bicara soal visi dan misi AARS terkait masalah sampah.
Menurut mereka mengelolah sampah dengan cara menimbun dalam tanah tidak bisa lagi dan untuk menyelesaikannya sampah membutuhkan leadership yang kuat.
"Program AARS untuk melibatkan peran aktif dari masyarakat beserta seluruh elemen yang ada adalah bukti bahwa AARS peduli dan serius untuk menangani masalah sampah di kota Manado. Sebab itu deklarasi AARS dilakukan di TPA Sumompo beberapa waktu lalu," kata Lihiang.
Sementara Maramis menilai gerakan pengurangan Sampah yang akan diterapkan di sekolah-sekolah (Eco School) juga sangat tepat, karena hal itu merupakan edukasi kepada anak-anak usia sekolah dan suatu upaya untuk menanamkan budaya 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle).
"Anak-anak sekolah tidak lagi membawah makanan atau minuman yang dibungkus kertas atau plastik. Sehingga tidak ada sampah di sekolah," katanya,
Menyinggung program AARS soal pengelolaan pasar tradisional, lanjut Maramis, harus diapresiasi karena pasar tradisional memang harus dikelolah secara profesional. Sehingga para penjual dan pembeli merasa nyaman dan sehat.
"Pasar harus bersih dan diatur sehingga para pembeli merasa nyaman. Kami menilai AARS adalah calon yang paling tepat untuk memimpin kota Manado lima tahun kedepan. Karena program-program yang disampaikan tidak muluk-muluk, dan akan diwujudnyatakan," tambah Maramis.
Sementara itu, Richard Sualang menyebutmasalah sampah merupakan hal utama yang sering dikeluhkan masyarakat, apalagi Manado pernah mendapat predikat salah satu kota terkotor di Indonesia.
"Kami akan memulai perjuangan dengan menata Manado lebih baik dan mulai dari TPA kami akan menata satu masalah yang dirasakan masyarakat," katanya.
Ketua DPC PDIP Manado yang low profile itu, menyebut, AARS ingin merefleksikan kehidupan masyarakat yang perlu ada sentuhan lewat program-program pembangunan kedepan.
Artinya jika dipercaya masyarakat Kota Manado, maka AARS akan mengedepankan kepentingan rakyat banyak.
"Provinsi saat ini sedang membangun lokasi TPA regional, pekerjaan sedang berlangsung, dan membutuhkan sekitar dua tahun kedepan sebelum bisa digunakan, pastinya akan dikelolah secara profesional, sehingga bisa menjadi fasilitas publik," katanya.
Jadi kata Penatua PKB El Manibang Malalayang itu, pihaknya nanti akan menjadikan TPA wilayah yang ramah lingkungan dan bisa menjadi tempat rekreasi serta ada taman untuk masyarakat Manado.(Dims)
Post a Comment