Bawaslu Sulut Gelar Sosialisasi dengan Mahasiswa
Sulut, editorialsulut.comMenjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, Bawaslu Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terus mensosialisasikan peran aktif masyarakat dalam mengawal pesta demokrasi Desember nanti.
Sabtu, (3/10/2020) bertempat di Hotel Arya Duta Manado, Bawaslu Sulut menggelar Sosialisasi “Pengawasan Partisipatif Pemilihan Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Wali Kota dan Wakil Wali Kota” bersama Organisasi Kemahasiswaan dan Kepemudaan.
Dalam sambutan pembukaan kegiatan, Angray Sari Mokoginta selaku Kabag Divisi Pengawasan, merasa bangga atas kehadiran teman-teman mahasiswa dan organisasi kepemudaan dalam sosialisasi kali ini.
“Ini adalah upaya kita untuk bersama-sama melakukan pengawasan dalam proses demokrasi ke arah yang lebih baik,” tutur Mokoginta.
Ia juga mengajak para kaum muda terlebih mahasiswa untuk sama-sama mengawasi dan melihat dimana ada kesalahan serta kekeliruan dalam Pilkada.
“Karena itu adalah tugas dan peran kita sebagai masyarakat apalagi mahasiswa,” ucapnya.
Sementara itu pembicara dalam sosialisasi tersebut, Dr. Goinpeace Tumbel, M.Si mengatakan anak muda mempunyai peran strategis dalam menjaga proses berdemokrasi.
“Mahasiswa harus turut serta membawah arah perubahan bagi bangsa dan negara,” kata Tumbel.
Akademisi itu juga mengingatkan kepada kalangan mahasiswa, untuk memahami tentang aturan-aturan yang berlaku.
“Jangan mengabaikan aturan perundang-undangan. Yah kalau tidak bisa many politik, yah jangan ! karna itu ada aturan yang berlaku. Makanya belajar kemudian pahami dan lakukan,” ucapnya.
Menurut Tumbel, anak muda harus tau menempatkan posisi dan jangan menjadi mangsa politik.
“Anak muda harus paham betul apa itu politik, Kalau ada muda menjadi mangsa politik dia tidak akan berdaya, mudah ditarik-tarik dan gampang sekali dimobilisasi,” ujar Tumbel.
Terakhir, Ia mengatakan kebiasaan pragmatis harus dirubah ke gerakan yang rasional. “Generasi kalianlah yang akan menentukan arah bangsa ke depan. Karena kaum muda memiliki tugas sebagai agen perubahan,” tandasnya.
Diketahui, sebanyak 100 peserta yang hadir dari berbagai organisasi mahasiswa yang ada di perguruan tinggi seperti Unima, Unsrat, Ukit, dan IAKN Manado.(Dims)
Post a Comment