Header Ads

 


Mahasiswa Program Spesialis Kedokteran Unsrat Tuntut Keringanan UKT Saat Pandemi COVID 19

Manado, Editorialnews.com, Usaha memperjuangkan hak untuk tetap bisa menyelesaikan studi S2 di Program Studi Spesialis (Residen) Fakultas Kedokteran (Faked) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, terus dilakukan.

Setelah sebelumnya bertemu dengan para anggota wakil rakyat pekan, awal pekan ini dipimpin Jacob Pakan, kembali ke DPRD provinsi, masih dengan tuntutan yang sama   m meminta keringanan uang kuliah tunggal (UKT), kepada rektorat perguruan tinggi tersebut, di Manado, tersebut.

Para residen yang kesehariannya ikut mempertaruhkan nyawa di garda terdepan melayani pasien COVID-19, di RSU Kandouw itu, menyampaikan melalui tulisan kata ataupun kalimat yang ditulis di karton seperti "Help us", "sense of crisis, UKT krisis kami, "Residen= Rakyat Indonesia".

Selain itu, pada aksi yang dilakukan di depan pintu masuk ke Kampus Unsrat, para mahasiswa juga membagikan masker secara gratis kepada masyarakat yang melewati lokasi tersebut.

Dokter Koko, sapaan Jacob Pajan, yang juga  Koordinator Forum Komunikasi Residen mengatakan aksi ini dilakukan untuk meminta keringanan dari pembayaran uang kuliah yang akan jatuh tempo pada 26 Juli 2020.

Sebab menurutnya, di saat kondisi seperti ini, pandemi COVID-19, mengalami kesulitan untuk membayar uang kuliah, karena uang kuliah tinggi dan jatuh tempo.

"Yang kami kuatirkan jika sampai tanggal 26 belum membayar akan dianggap cuti, bagaimana nantinya kalau kami harus cuti, bisa mempengaruhi kemampuan kami semua yang berjumlah sekitar 500 orang," katanya.

Karena itu Koko mengatakan, sangat berharap pengertian rektorat Unsrat untuk itu, agar bisa tetap menyelesaikan kuliah, karena di masa pandemi seperti ini mereka semuanya serba kesulitan, jadi berharap bisa dibantu.

Tanpa maksud mendiskreditkan siapapun, Koko berujar SPP di program spesialis Unsrat ini paling mahal di Indonesia, padahal belum punya rumah sakit pendidikan sendiri masih menumpang di Kandou, sebab pembangunannya yang terhenti sampai saat ini.

"Unhas dan Unair yang punya rumah sakit pendidikan saja, SPP masih lebih murah dari kami, kami minta agar hal ini diperhatikan oleh pihak rektorat Unsrat," tegasnya.

Jumlah mahasiswa residen Fakultas Kedokteran Unsrat saat ini diperkirakan sekitar 477 orang.

Aksi tersebut, diterima pihak rektorat dengan meminta tiga mahassiwa sebagai perwakilan.
Ketiga mahsiswa tersebut diterima Wakil Rektor I Prof Dr Ir Grevo S Gerung M.Sc, Wakil Rektor II Ronny Maramis S.H, M.H dan Wakil Rektor III Drs Ronny Gosal M.Si.(dims)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.