Swapar Gandeng DPRD Soal Reses partisipatif
Manado,Editorialsulut.com, - Mengundang para legislator perempuan dari Manado dan Minahasa Selatan, LSM Swara Parangpuang (Swapar) Sulawesi Utara, menggelar workshop pengenalan reses partisipatif bagi para anggota DPRD itu, dipimpin Vivi George, SKM sebagai moderator, Jumat.
"Reses partisipatif sangat bermanfaat karena akan bisa membuat para perempuan hadir untuk menyampaikan semua masukan dan aspirasinya untuk diperjuangkan di lembaga legislatis," kata pemateri, Moen Djenaan, di Manado.
Dia menjelaskan reses partisipatif lebih baik dibandingkan yang konvensional yang selama ini dilakukan, karena bisa memberikan banyak kesempatan kepada para peserta, terutama perempuan untuk menyampaikan aspirasinya.
Moen Djenaan menjelaskan, salah satu contoh, reses partisipatif yang sukses digelar adalah yang dilakukan oleh legislator Verke Pomantouw, dari DPRD Minahasa Selatan, yang sukses memperjuangkan aspirasi perempuan.
Selain itu, katanya dalam reses partisipatif itu menjadi kesempatan bagi legislator untuk memberikan edukasi kepada masyarakat apa saja tugas pokok dan fungsi anggota DPRD, bukan pada pelaksanakan atau eksekutor tetapi pengawasan, penyusunan aturan serta penganggaran, tetapi bukan eksekusi keputusan.
Sementara Ketua DPRD Manado yang juga menjadi pembicara, mengatakan, workshop tersebut baik dilaksanakan, karena makin menambah wawasan legislator serta panduan dalam menggelar reses.
"Tentu sebagai perempuan kesempatan untuk memperjuangkan perempuan lebih banyak, karena aspirasi yang disampaikan perempuan juga akan lebih detil karena memiliki disampaikan secara langsung," katanya.
Legislator Jeane Laluyan, mengatakan, senang bisa hadir dalam workshop tersebut, karena dapat mendengarkan sekaligus mengetahui tentang reses partisipatif yang sangat baik dan bisa dilakukan nantinya.
Laluyan mengatakan, sudah pernah melaksanakan reses, dan saat itu dia memilih duduk dengan masyarakat sehingga bisa ikut mendengarkan apa yang menjadi keluhan.
"Jadi setelah mencatat semua yang disampaikan, saat pembahasan APBD, baru tahu ada banyak ketidaksesuaian antara usulan perangkat daerah dengan yang disampaikan dan diterima di reses, sehingga langsung bisa disanggah dan diperjuangkan," katanya.
Sementara Mone Kloer yang datang kemudian menjelaskan tentang reses yang sudah berkali-kali dilaksanakan, menegaskan mengawaal semua aspirasi yang masuk, meskipun menegaskan berulang ulang bahkan tugas DPRD bukan sebagai eksekutor.
"Kami juga mengingatkan masyarakat bahwa aspirasi itu disampaikan kepada pemerintah dan akan terus dikawal agar terlaksana," katanya.
Sedangkan legislator Verke Pomantouw dari DPRD Minahasa Selatan, mengatakan sudah melaksanakan reses partisipatif sehingga bisa memperjuangkan aspirasi perempuan.
"Kami juga menggandeng swara parangpuang sehingga bisa ikut mendorong langkah legislator dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat," katanya.
Direktur Utama swara parangpuang, Lili Djenaan, memberikan motivasi bagai para legislatif dalam melaksanakan tugas setiap hari.(dims)
Post a Comment