Ma’ruf Amin Harapkan Warga NU Tetap Tenang dan Tidak Terpancing
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj |
Karena itu, PBNU meminta kalangan nahdiyin tetap tenang dan tidak terpancing provokasi yang membuat situasi tidak kondusif.
"Jangan mengedepankan kekerasan," ujar Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, kemarin.
Menurut Said, Kiai Ma’ruf merupakan kiai sepuh yang merupakan simbol NU dan ulama Indonesia. Kedatangannya sebagai saksi di pengadil-an harus dihargai sebab bisa saja Ma’ruf mengutus orang lain untuk mewakili lembaga MUI ke persidangan.
“Beliau datang sendiri, kenapa? Karena beliau niat ingin menegakkan keadilan, menegakkan hukum yang seadil-adilnya, kita hargai dong, enggak boleh lecehkan seperti itu,” jelas Said.
Sebelumnya, Ma’ruf Amin juga sudah menegaskan sikapnya menerima permintaan maaf Ahok dan tidak akan memperpanjang masalah dengan mengambil langkah hukum.
“Ya kan Kiai Ma’ruf (Amin) itu kan kiai (sepuh), lihat saja ekspresi di persidangan tidak ada menunjukkan sedih, marah. Makanya ketika (Ahok) meminta maaf, ya dimaafkan,” terang Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat (DPM) MUI, Cholil Nafis, kemarin.
Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur memastikan mengikuti sikap Rais Am PBNU KH Ma’ruf Amin yang telah menerima permintaan maaf Ahok. “Ansor dan Banser menyatakan sikap sama dengan KH Ma’ruf Amin yang telah memaafkan Ahok,” ujar Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jatim Rudi Tri Wachid di Surabaya, kemarin.
Di sisi lain, Ahok berencana menemui langsung Ma’ruf untuk meminta maaf secara langsung. Sebelumnya, dia sudah meminta maaf melalui media dan video yang berdurasi sekitar 3 menit, 38 detik, jika dalam persidangan ada pernyataan yang terkesan memojokkan. Namun, Ma’ruf menyatakan belum bisa menerima Ahok untuk meminta maaf langsung dalam waktu dekat. “Belum dulu, kapan-kapan ada waktunya dan ada saatnya, tidak sekarang,” ujar Ma’ruf kepada wartawan di kediamannya, kemarin.
Ivan W/mediaindinesiacom
Post a Comment