GSVL-Mor Tatap Muka Bersama 1500 Tokoh Agama Se-Manado
Manado, BLITZ--Forum Tatap Muka antara Walikota dan Wakil Walikota Manado, GS Vicky Lumentut dan Mor Dominus Bastiaan bersama Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama (BKSAUA), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan lebih dari 1500 pimpinan golongan agama se Kota Manado yang diselenggarakan setiap tiga bulan sekali, dilaksanakan di Aula Pemkot Manado, Jumat,(9/9/2016).
Penyelenggaraan tatap muka kali ini terasa istimewa karena selain dihadiri ribuan tokoh agama, berkesempatan hadir Walikota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi, sahabat karib Walikota Manado, G.S. Vicky Lumentut di forum APEKSI.
Daam sambutannya, Ketua Dewan Pertimbangan APEKSI periode 2016 – 2020 ini mengemukakan kebahagiaannya bisa berkumpul dengan para rohaniwan se Kota Manado.
"Kesempatan ini sangat istimewa karena saat ini hadir Walikota Bekasi, sahabat saya, Dr. Rahmat Efendi dan rombongan delegasi FKUB Kota Bekasi. Senang sekali karena Kota Manado yang hanya berpenduduk 530 ribu lebih bisa berbagi pengalaman soal kerukunan antar umat beragama dengan Kota Bekasi yang jumlah penduduknya lebih banyak dari Provinsi Sulut, sekitar 2,4 juta jiwa. Saya yakin persoalan di Bekasi jauh lebih kompleks dari Manado,” ujar Walikota.
Walikota GSVL memberikan gambaran bahwa Kota Manado adalah Kota Torang Samua Ciptaan Tuhan, di dalamnya Torang Samua Basudara.
"Secara reguler kami di sini mengadakan pertemuan normalnya tiga bulan sekali. Catatan kami lebih kurang 1500 rohaniwan ada di Kota Manado. Kami mengumpulkannya dalam dua kali pertemuan, terdiri dari semua golongan agama, Kristen, Katolik, Islam, Hindu, Budha, Khonghucu, kita semua menyatu di rumah besar kami, Kota Manado. Manado dan Bekasi, sebagai Kota yang berkembang maju, di antara banyak perbedaan, memiliki tantangan yang sama, salah satunya adalah persoalan sampah. Kalau di Kota Bekasi yang terkenal dengan TPA Bantar Gebang yang menerima 7000 ton impor dari ibu kota Jakarta sampah setiap hari, sementara di Manado 1600 – 1700 m3. Dengan jumlah itu kami sangat sibuk luar biasa. Makanya dalam kesempatan tadi, Ketua BKSAU mengingatkan agar para tokoh agama meneruskan pesan ke seluruh umat beragama tidak sembarangan membuang sampah. Hari ini saya ajak kita lebih gencar mengingatkan umat kita agar jangan lagi Kota kita menjadi kotor,” kata Ketua Partai Demokrat Sulut yang baru saja terpilih secara aklamasi beberapa hari lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota Lumentut yang turut didampingi Wakil Walikota, Mor Dominus Bastiaan memberikan penjelasan tentang intensnya kunjungan wisatawan manca negara yang perlu menjadi perhatian pemuka agama di Kota Manado. Walikota Lumentut menjelaskan bahwa beberapa waktu terakhir ini, Kota Manado sedang berbenah diri, karena jumlah penduduk yang makin hari makin bertambah, di tambah lagi dengan kunjungan wisatawan. Sekarang ini, lewat terobosan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut, Pak Olly Dondokambey dan Pak Steven Kandouw, sejak 4 Juli 2016, Pemerintah Pusat telah mengijinkan penerbangan langsung ke arah Asia Pasifik, Tiongkok, dan dua minggu sesudahnya Bandara Sam Ratulangi dibuka 24 jam, sehingga setiap saat bisa menerima pesawat yang mau landing dan take off. “Ini tentu menambah semangat saya dan Pak Mor Bastiaan. Menurut Pak Gubernur, kunjungan wisatawan bisa mencapai 100 ribu lebih. Hingga kini sudah 16 ribu lebih. Ini tentu menggembirakan, tetapi di sisi lain, membuat repot para rohaniwan, karena harus bekerja keras mengingatkan umatnya mengingatkan peningkatan kebersihan dan keamanan, sehingga para turis ingin kembali ke sini. Memang kota Manado terkenal sangat Welcome dengan para tamu, tetapi konsekuensinya juga perlu mengantisipasi kondisi yang mungkin terjadi,” ujar Walikota pilihan rakyat ini.
Turut hadir mendampingi Walikota Manado, GS Vicky Lumentut dan Wakil Walikota Manado, Mor Dominus Bastiaan, di antaranya, Ketua BKSAUA Kota Manado, Pdt. Roy E. Lengkong, S.Th, Ketua Harian FKUB Kota Manado, Pdt. Renata Ticonuwu, S.Th.(Iv)
Penyelenggaraan tatap muka kali ini terasa istimewa karena selain dihadiri ribuan tokoh agama, berkesempatan hadir Walikota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi, sahabat karib Walikota Manado, G.S. Vicky Lumentut di forum APEKSI.
Daam sambutannya, Ketua Dewan Pertimbangan APEKSI periode 2016 – 2020 ini mengemukakan kebahagiaannya bisa berkumpul dengan para rohaniwan se Kota Manado.
"Kesempatan ini sangat istimewa karena saat ini hadir Walikota Bekasi, sahabat saya, Dr. Rahmat Efendi dan rombongan delegasi FKUB Kota Bekasi. Senang sekali karena Kota Manado yang hanya berpenduduk 530 ribu lebih bisa berbagi pengalaman soal kerukunan antar umat beragama dengan Kota Bekasi yang jumlah penduduknya lebih banyak dari Provinsi Sulut, sekitar 2,4 juta jiwa. Saya yakin persoalan di Bekasi jauh lebih kompleks dari Manado,” ujar Walikota.
Walikota GSVL memberikan gambaran bahwa Kota Manado adalah Kota Torang Samua Ciptaan Tuhan, di dalamnya Torang Samua Basudara.
"Secara reguler kami di sini mengadakan pertemuan normalnya tiga bulan sekali. Catatan kami lebih kurang 1500 rohaniwan ada di Kota Manado. Kami mengumpulkannya dalam dua kali pertemuan, terdiri dari semua golongan agama, Kristen, Katolik, Islam, Hindu, Budha, Khonghucu, kita semua menyatu di rumah besar kami, Kota Manado. Manado dan Bekasi, sebagai Kota yang berkembang maju, di antara banyak perbedaan, memiliki tantangan yang sama, salah satunya adalah persoalan sampah. Kalau di Kota Bekasi yang terkenal dengan TPA Bantar Gebang yang menerima 7000 ton impor dari ibu kota Jakarta sampah setiap hari, sementara di Manado 1600 – 1700 m3. Dengan jumlah itu kami sangat sibuk luar biasa. Makanya dalam kesempatan tadi, Ketua BKSAU mengingatkan agar para tokoh agama meneruskan pesan ke seluruh umat beragama tidak sembarangan membuang sampah. Hari ini saya ajak kita lebih gencar mengingatkan umat kita agar jangan lagi Kota kita menjadi kotor,” kata Ketua Partai Demokrat Sulut yang baru saja terpilih secara aklamasi beberapa hari lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota Lumentut yang turut didampingi Wakil Walikota, Mor Dominus Bastiaan memberikan penjelasan tentang intensnya kunjungan wisatawan manca negara yang perlu menjadi perhatian pemuka agama di Kota Manado. Walikota Lumentut menjelaskan bahwa beberapa waktu terakhir ini, Kota Manado sedang berbenah diri, karena jumlah penduduk yang makin hari makin bertambah, di tambah lagi dengan kunjungan wisatawan. Sekarang ini, lewat terobosan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut, Pak Olly Dondokambey dan Pak Steven Kandouw, sejak 4 Juli 2016, Pemerintah Pusat telah mengijinkan penerbangan langsung ke arah Asia Pasifik, Tiongkok, dan dua minggu sesudahnya Bandara Sam Ratulangi dibuka 24 jam, sehingga setiap saat bisa menerima pesawat yang mau landing dan take off. “Ini tentu menambah semangat saya dan Pak Mor Bastiaan. Menurut Pak Gubernur, kunjungan wisatawan bisa mencapai 100 ribu lebih. Hingga kini sudah 16 ribu lebih. Ini tentu menggembirakan, tetapi di sisi lain, membuat repot para rohaniwan, karena harus bekerja keras mengingatkan umatnya mengingatkan peningkatan kebersihan dan keamanan, sehingga para turis ingin kembali ke sini. Memang kota Manado terkenal sangat Welcome dengan para tamu, tetapi konsekuensinya juga perlu mengantisipasi kondisi yang mungkin terjadi,” ujar Walikota pilihan rakyat ini.
Turut hadir mendampingi Walikota Manado, GS Vicky Lumentut dan Wakil Walikota Manado, Mor Dominus Bastiaan, di antaranya, Ketua BKSAUA Kota Manado, Pdt. Roy E. Lengkong, S.Th, Ketua Harian FKUB Kota Manado, Pdt. Renata Ticonuwu, S.Th.(Iv)
Post a Comment